Minggu, 23 Februari 2014

Psikologi Dakwah

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Dakwah merupakan Kewajiban setiap Muslim. Sebagai Da’i tentu saja kita ingin mencapai kesuksesan dalam mencapai tugas dakwah. Salah satu bentuk keberhasilan dalam dakwah adalah berubahnya sikap kejiwaan seseorang. Dari tidak cinta Islam menjadi cinta, dari tidak mau beramal Shaleh menjadi giat melakukannya, dari cinta kemaksiatan menjadi benci dan tertanam dalam jiwanya rasa senang terhadap kebenaran ajaran Islam, begitulah seterusnya.
Karena dakwah bermaksud mengubah sikap kejiwaan seorang Mad’u, maka pengetahuan tentang Psikologi Dakwah, Sistematikanya dan kedudukan Psikologi Dakwah menjadi sesuatu yang sangat penting. Dengan pengetahuan tentang Psikologi Dakwah ini, diharapkan kita atau para juru dakwah dapat melaksanakan tugas dakwah dengan pendekatan kejiwaan. Rasul SAW. Dalam dakwahnya memang sangat memperhatikan tingkat kesiapan jiwa orang yang didakwahinya dalam menerima pesan-pesan dakwah.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Psikologi Dakwah?
2.      Bagaimana Ruang Lingkup Psikologi Dakwah?
3.      Apa Tujuan dan Manfaat Psikologi Dakwah?
C.      Tujuan
1.      Kita dapat mengetahui Pengertian Psikologi Dakwah.
2.      Kita dapat memahami Ruang Lingkup Psikologi Dakwah.
3.      Kita dapat mengetahui Tujuan dan Manfaat Psikologi Dakwah.



BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Psikologi Dakwah
Secara Harfiah, Psikologi artinya ‘ilmu jiwa’ berasal dari kata Yunani “psyce” atau ‘jiwa’ dan logos ‘ilmu’. Akan tetapi yang dimaksud bukanlah ilmu tentang jiwa. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai gambaran dari keadaan jiwanya. Adapun dakwah merupakan usaha mengajak manusia agar beriman kepada Allah Swt dan tunduk kepada-Nya dalam kehidupan di dunia ini, dimanapun ia berada dan bagaimana pun situasi serta kondisinya.
Dengan demikian, Psikologi Dakwah adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang merupakan gambaran dari kejiwaannya guna diarahkan kepada iman takwa kepada Allah Swt. Bila disederhanakan bisa juga dengan pengertian, dakwah dengan pendekatan kejiwaan.
Pengertian dari Psikologi Dakwah yaitu psikologi dan ilmu dakwah. Pengetahuan tentang Ilmu Jiwa atau Psikologi diperlukan karena Psikologi Dakwah memang merupakan bagian dari Psikologi, yakni Psikologi terapan. Ilmu Dakwah juga sangat relevan karena Psikologi Dakwah ini adalah ilmu bantu bagi kegiatan dakwah. Boleh jadi pengguna ilmu ini adalah Da’i yang Psikolog suka berdakwah.
B.            Sistematika Studi Psikologi
Mengkaji mengenai psikologi yang berobyekkan manusia. Yang sampai saat ini diklasifikasikan menjadi dua bagian penting, yaitu Psikologi teoritis dan Psikologi praktis :
1.      Psikologi Teoritis
Psikologi yang bertujuan untuk mengembangkan psikologi secara teori. Artinya untuk menemukan dan mengembangkan teori-teori tentang tingkah laku individu. Kemudian di bagi menjadi dua Psikologi umum dan Psikologi Khusus.

Ø  Psikologi Umum
Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktifitas-aktifitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal, dan yang beradab (berkultur).
Macam-macam Psikologi Umum :
Psikologi Perkembangan
Psikolgi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua yang mencakup psikologi anak, psikologi puber atau adolesensi ( psikologi pemuda ), psikologi orang dewasa, psikologi orang tua.
Psikologi Sosial
Psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial.
Psikologi Pendidikan
Psikologi yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik perhatian agar pelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimana cara belajar dan sebagainya.
Psikologi Kepribadian dan Tipologi
Psikologi yang khusus menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe-tipe kepribadian manusia.
Psikopatologi
Psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak norman atau abnormal.
Psikologi Kriminil
Psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal kejahatan atau kriminalitas.

Psikologi Perusahaan
Psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal perusahaan.
Ø  Psikologi Khusus
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivitas-aktivitas psikis manusia. Hal-hal yang khusus yang menyimpang dari hal-hal yang umum dibicarakan dalam psikologi khusus.[1]
Macam-macam Psikologi Khusus :
1.      Psikologi Perkembangan.
2.      Psikologi Sosial
3.      Psikologi Abnormal
4.      Psikologi Eksperimen
5.      Psikologi Differensial
6.      Psikologi Kepribadian

2.      Psikologi praktis
Psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam bidang tertentu dan bertujuan menemukan prinsip-prinsip psikologi untuk keperluan pemecahan masalah-masalah praktis dalam kehidupan. Termasuk ke dalam psikologi praktis antara lain :
1.      Psikologi Pendidikan
2.      Psikologi Klinis
3.      Psikologi Kriminal
4.      Psikologi Industri
5.      Psikologi Agama Islam
Terdapat dua pandangan yang mengartikan Psikologi Islam. Penganut pandangan pertama mengungkapkan bahwa yang dimaksud Psikologi islami dapat diartikan sebagai perspektif Islam terhadap Psikologi Modern dengan membuang konsep-konsep yang tidak sesuai dan bertentangan dengan Islam.
Penganut kedua mengungkapkan bahwa Psikologi Islam  adalah ilmu tentang manusia yang kerangka konsepnyya benar-benar dibangun dengan semangat Islam dan bersandarkan pada sumber-sumber formal Islam, yaitu Alqur’an dan Sunnah Nabi (Al-Hadits), yang dibangun dengan memenuhi syarat-syarat ilmiah.
Kita perlu memanfaatkan pengertian pertama untuk tujuan jangka pendek dan menggunakan pengertian yang kedua untuk tujuan jangka panjang. Karena saat ini Psikologi Barat begitu dominan, maka tugas kita adalah belajar melakukan filterisasi. Namun, langkah yang lebih besar, yaitu membangun Psikologi yang berangkat dengan semangat dan sumber formalislam, harus terus diupayakan.
Kajian tentang diri manusia banyak disebut Allah dalam ayat-ayat Al-Qur’an, dapatlah kita tangkap bahwa manusia menempati posisi penting dalam Al-Qur’an. Surat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah sudah berbicara tentang manusia, yaitu Nafs disebut ratusan kali. Belum lagi istilah al-naas, al-basyar, dan al-insan. Istilah-istilah tersebut menunjukkan betapa Al-Qur’an begitu peduli berbicara tentang manusia.[2]
Psikologi Islami akan mengkaji jiwa tdengan memperhatikan badan. Keadaan tubuh manusia bisa jadi merupakan cerminan jiwanya. Ekspresi badan hanyalah salah satu fenomena kejiwaan. Dalam merumuskan siapa manusia itu, Psikologi Islami melihat manusia tidak semata-mata dari perilaku yang diperlihatkan badannya. Bukan pula berdasarkan spekulasi tentang apa dan siapa manusia. Psikologi Islami bermaksud menjelaskan manusia dengan memulainya dengan merumuskan apa kata Tuhan tentang manusia. Psikologi Islami menyadari adanya kompleksitas dalam diri manusia di mana hanya sang penciptalah yang mampu memahami dan mengurai kompeksitas itu.
Oleh karenanya, Psikolgi Islami sangat memperhatikan apa yang Tuhan katakan tentang manusia. Artinya, dalam menerangkan siapa manusia itu, kita tidak semata-mata mendasarkan diri pada perilaku nyata manusia, akan tetapi bisa kita pahami dari dalil-dalil tentang perilaku manusia yang ditarik dari ungkapan Tuhan.[3]

C.           Kedudukan Psikologi Dakwah
Psikologi Dakwah dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang bertugas mempelajari/membahas tentang segala gejala hidup kejiwaan manusia yang terlibat dalam proses kegiatan dakwah.
Dalam paparan penulis diatas dapat dilihat bahwasanya posisi atau kedudukan Psikologi Dakwah dalam sistematika studi psikologi cukup memiliki peranan penting karena sebagai sebuah disiplin ilmu psikologi di tuntut untuk menjawab persoalan-persoalan Kontemporer, sebagaimana yang dibutuhkan oleh para pegiat studi psikologi baik dari kalangan akademisi maupun praktisi. Mulai dari pemaparan sistematika studi psikologi yang diklasifikasikan menjadi dua bagian secara teori maupun praktisnya, kemudian dalam bagian psikologi praktis tersebut terdapat studi psikologi agama islam dan diakhir Psikologi Dakwah merupakan bagian dari psikologi agama islam.
Oleh karena itu Psikologi Dakwah merupakan psikologi praktis atau psikologi terapan, maka ruang lingkup pembahasannya pun berada dalam proses kegiatan dakwah dimana sasarannya adalah manusia sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial. Didalamnya melibatkan sikap dan kepribadian para juru dakwah dalam menggarap sasaran dakwah yang berupa manusia yang punya sikap dan kepribadian pula. Di sinilah akan terlihat adanya hubungan atau antar hubungan dan saling pengaruh mempengaruhi antara juru dakwah dengan sasaran dakwah, sehingga terwujudlah suatu rangkaian proses yaitu input yang berupa motivasi dakwah yang dibawa oleh juru dakwah dengan sikap dan kepribadiannya ke arah sasaran dakwah yang berupa manusia sebagai individu dan anggota masyarakat dari mana tiga kekuatan rohaniah digerakkan (kognisi, konasi, dan emosi) melalui proses belajar sehingga timbul pengertiaan, kasadaran, penghayatan dan pengalaman terhadap ajaran agama, yang merupakan input, sedang tingkah laku yang berubah berupa pengamalan ajaran agama adalah output. Antara output dengan input terjadi interaksi yang disebut feedback sebagai pengkoreksi lebih lanjut terhadap bahan input yang dimasukkan kedalam proses-proses permainan manusia. Bilamana output tidak sesuai dengan input maka tidak perlu dilakukan perbaikan-perbaikan lebih lanjut. Bilamana output sudah tepat atau sudah benar sesuai dengan input maka tidak perlu dilakukan perbaikan-perbaikan bahkan perlu dikembangkan terus. Demikian proses itu berlangsung terus dalam dakwah secara siklus.[4]


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Psikologi Dakwah adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang merupakan gambaran dari kejiwaannya guna diarahkan kepada iman takwa kepada Allah Swt. Bila disederhanakan bisa juga dengan pengertian, dakwah dengan pendekatan kejiwaan.
Sebagaimana telah di paparkan di atas, maka kedudukan Psikologi Dakwah terlihat jelas Mulai dari pemaparan sistematika studi psikologi yang di klasifikasikan menjadi dua bagian secara teori maupun praktisnya, kemudian dalam bagian psikologi praktis tersebut terdapat studi psikologi agama islam dan diakhir Psikologi Dakwah merupakan bagian dari psikologi agama islam.







DAFTAR PUSTAKA

Ø  Sujanto,  Agus. 2001. Psikologi Umum.  Jakarta: Bumi Aksara
Ø  Dr. Djamalidin Ancok  dan Fuat Nashori Suroso. 1994. Psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ø  Arifin, H.M. 1991. Psikologi Dakwah. Jakarta: Bumi Aksara
Ø  https://SISTEMATIKA PSIKOLOGI _ Raini Blog Orang Hulu Sungai.Htm






[1]. Agus Sujanto, Psikologi Umum, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal.41
[2]. Dr. Djamalidin Ancok dan Fuat Nashori Suroso, Psikologi Islami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994), hlm 146-148
[3]. Ibid, hlm 148-149
[4] H.M. Arifin, , Psikologi Dakwah, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hlm 17-18